• Hay Dissing közzétett egy állapot frissítést 1 év, 10 hónap óta

    Hasil melakukan pendidikan informal yakni adanya perubahan dalam diri anak melalui beberapa aspek agama, budi pekerti, sikap, sopan santun, etika, dan kemampuan sosial. Berdasarkan pengertian dan ruang lingkup kompetensi sosial seperti tersebut di atas maka inti dari pada kompetensi sosial itu adalah kemampuan guru melakukan interaksi sosial melalui komunikasi. Dari beberapa pengertian guru dalam konteks al-Quran di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa posisi guru adalah pengajar, penyampai, pemberi contoh, perubah, dari hal yang tidak baik kepada hal yang baik terutama dari sisi pengetahuan. Kompetensi tersebut diantaranya adalah Kompetensi kepribadian, Kompetensi Sosial, Kompetensi Teknis, Kompetensi manajerial. Seperti adanya pelayan kesehatan denganmendirikan rumah sakit, mendirikan koperasi untuk pengembangan kemampuan berwira swasta, dan mengasah keterampilan hidup bagi anak-anak yang terhambat dalam pendidikan formal, termasuk mendirikan pantipanti untuk mengasuh anak cacat fisik, mental dan sosial, dan termasuk untuk orang dewasa dengan mendidikan panti jompo. A. Fungsi, Tujuan, dan Karakteristik Pendidikan SD Kegiatan ini mengajaran kita untuk mengkaji fungsi, tujuan, dan karakteristik pendidikan di SD; peran orang tua, guru, dan masyarakat serta tatanan organisasi pendidikan dasar, Sehingga dengan demikian kita akan mampu mempertimbangkan hal-hal tersebut ketika kita melaksanakan tugas dan menyampaian materi kepada anak-anak. Sehingga banyak sekolah swasta, dengan dalih mengklaim sebagai “ Market Label “mereka.

    Ia memberikan argumen bahwa pembentukan lingkungan kerja sekolah yang kondusif menjadikan seluruh anggota sekolah melakukan tugas dan peran mereka secara optimal. 3. Kompetensi Kewirausahaan, meliputi: Menciptakan inovasi yang berguna bagi sekolah, bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang efektif, memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah, pantang menyerah dan selalu mencari solusi yang terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah, dan memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa sekolah sebagai sumber belajar peserta didik. Tugas di bidang supervisi adalah tugas-tugas kepala sekolah yang berkaitan dengan pembinaan guru untuk perbaikan pengajaran. Sasaran akhir dari kegiatan supervisi adalah meningkatkan hasil belajar siswa. Anggapan bahwa struktur pendidikan yang terpusat tidak dapat bekerja dengan baik dalam meningkatkan partisipasi siswa bersekolah. Untuk dapat tercapainya tujuan pendidikan yang optimal, maka salah satunya hal paling penting adalah mengelola dana dengan baik sesuai dengan kebutuhan dana yang diperlukan. Atwool menyatakan bahwa lingkungan pembelajaran sekolah, dimana siswa mempunyai kesempatan untuk melakukan hubungan yang bermakna di dalam lingkungan sekolahnya, sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa, memfasilitasi siswa untuk bertingkah laku yang sopan, serta berpotensi untuk membantu siswa dalam menghadapi masalah yang dibawa dari rumah.

    Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolah raga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat bekreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. injope konsep pendanaan pendidikan ada dua hal penting yang perlu dikaji atau dianalisis, yaitu dana pendidikan secara keseluruhan (total cost) dan dana satuan per siswa (unit cost). Fokus evaluasi dalam konteks ini adalah individu, yaitu prestasi belajar yang dicapai kelompok siswa atau kelas. Dalam konteks lembaga evaluasi merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam meningkatkan kualitas, kinerja atau produktivitas suatu lembaga dalam melaksanakan programnya. 4. Kompetensi Supervisi, meliputi: Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru, melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan supervisi yang tepat, menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru,. Menurut Astin ada tiga komponen yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yaitu masukan, lingkungan sekolah, dan keluarannya. Untuk mengatasi persoalan serius ini, sudah selayaknya semua komponen bangsa bahu-membahu mengatasi persoalan ini sesuai dengan fungsinya masing-masing.

    Dengan demikian dapat di tarik suatau kesimpulan bahwa sarana dan prasarana pendidikan itu adalah semua komponen yang secara langsung maupun tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri. Saat ini jumlah sekolah inklusif baru mencapai 12 persen dari total 149.224 sekolah dasar di seluruh Indonesia. Dalam UUD 1945 pasal 31 “Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran.” Hal ini membuktikan adanya langkah pemerataan pendidikan bagi seluruh warga negara Indonesia. 2. Kompetensi Manajerial, meliputi: Menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan perencanaan, mengembangkan sekolah sesuai dengan kebutuhan, memimpin sekolah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah secara optimal, mengelola perubahan dan pengembangan sekolah menuju organisasi pembelajaran yang efektif, menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik, mengelola guru dan staf dalam rangka pemberdayaan sumber daya manusia secara optimal, mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka pendaya gunaan secara optimal, mengelola hubungan antara sekolah dan masyarakat dalam rangka mencari dukungan ide, sumber belajar dan pendanaan. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia menuju terciptanya manusia Indonesia berkualitas dengan peningkatan anggaran yang berarti. Oleh karena manusia mempunyai kecenderungan memiliki kebebasan tanpa batas, maka mereka menuntut formalisasi hak asasi atas kebebasan itu, misalnya tuntutan legalisasi perkawinan sesama jenis, pornografi dan lain-lain.